Rabu, 02 Februari 2011

Iran Bersedia Mengajari Indonesia Teknologi Nuklirnya

Ketua Komisi I Parlemen Republik Islam Iran Alaedin Broujerdi, yang juga utusan khusus Presiden Mahmoud Ahmadinejad, menyambut kemungkinan Indonesia beralih ke sumber energi baru, seperti teknologi nuklir.
Jika untuk itu Indonesia membutuhkan kerja sama, Iran siap memberikan bantuan khusus teknis. Akan tetapi, hal itu harus dilakukan melalui pembicaraan resmi kedua negara.
Broujerdi berbicara, Jumat (1/10), dalam jumpa pers di kediaman Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh. Jumpa pers digelar setelah Broujerdi menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua DPR Marzuki Alie.
Kedatangan Broujerdi juga bertujuan untuk menyerahkan surat berisi pesan tertulis ke Pemerintah Indonesia dan juga surat tertulis parlemen Iran ke parlemen Indonesia berisi banyak hal.
”Tahun lalu kami menggelar pertemuan internasional di Iran terkait penghentian program senjata nuklir di seluruh dunia dan sekaligus membahas penggunaan teknologi nuklir untuk keperluan damai. Kami menentang keras penggunaan dan kepemilikan senjata nuklir, termasuk di Timur Tengah. Itu memang sikap resmi kami,” ujar Broujerdi.
Menentang monopoli
Menurut Broujerdi, Iran tentu tidak ingin membatasi hubungan dengan Indonesia, termasuk kerja sama teknologi nuklir. Hal itu tetap akan bisa dijalankan di bawah kerangka kesepakatan dan pengawasan resmi internasional, seperti Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT).
Dia mengatakan, Iran selalu menentang keras upaya monopoli penguasaan teknologi nuklir, terkait sumber energi alternatif. Hal ini selalu dilakukan AS dan negara-negara Barat lain. ”Sumber energi fosil akan habis suatu waktu. Dengan begitu, negara yang tidak menguasai teknologi nuklir tidak akan pernah menjadi negara mandiri,” ujar Broujerdi.
Kepadanya ditanyakan, apakah dalam pesan tertulis resmi itu Iran menyinggung perkembangan politik dalam negeri, terutama soal kelompok oposisi. Broujerdi menyatakan, hal itu tidak spesifik dimasukkan.
”Di setiap negara demokrasi pasti ada oposisi karena hal itu berarti kebebasan berjalan. Masalah oposisi adalah hal biasa dan kami tak punya masalah soal itu. Bahkan, di parlemen ada kelompok minoritas dan mereka bebas mengkritik keras,” ujar Broujerdi.

sumber:http://politikinternational.wordpress.com/2010/10/02/iran-bersedia-mengajari-indonesia-teknologi-nuklirnya/

0 comments:

Posting Komentar

"Silahkan berkomentar kawan,,, karena komentar anda sangat berarti pada blog ini, semoga bermanfaat, terima kasih ~,~"

  • Template
  • By
  • My FacebookHerytab
  • xxx