Quote:
Perayaan Idul Fitri atau Lebaran di Indonesia
sangat khas. Ini, misalnya, terlihat dari masa persiapannya berupa
pakai baju baru dan mudik (pulang kampung) bagi para perantau. Lalu, ada
takbir akbar pada hari terakhir puasa, takbiran keliling dengan
kendaraan terbuka, pemukulan bedug, Shalat Id di masjid atau lapangan,
dan acara silaturrahmi dengan halal bi halal antarsesama kerabat dan
handai-tolan.
|
Quote:
Makanan
khusus pun ikut meramaikan suasana Idul Fitri di rumah-rumah orang
muslim di Indonesia. Di samping tersaji kue-kue kering, ada pula
makanan-makanan khas seperti ketupat, lontong, rendang, sayur lodeh,
opor ayam, dan berbagai masakan atau makanan khas daerah lainnya.
Makanan-makanan ini disajikan kepada semua tamu yang datang
bersilaturrahmi, baik kerabat ataupun bukan.
|
Spoiler for SINGAPURA,BRUNAI,MALINGSHIT:
Quote:
Di Malingshit, Singapura, dan Brunei
Darussalam, hari lebaran juga dinamai dengan hari raya Aidil Fitri. Di
kampung-kampung, masyarakat menyulut pelita (obor) dan mudik lebaran
dari kota ke desa juga merupakan hal yang lumrah, dinamakan balik
kampung. Ucapan lebaran yang jamak di ketiga negara tersebut adalah
“mohon maaf zahir dan batin” atau “Salam Aidil Fitri”.
|
Quote:
Makanan khas lebaran adalah ketupat, dodol
dan lemang. Laki-laki mengenakan baju Melayu lengkap dengan peci,
sementara para wanita mengenakan baju kurung. Di Malingshit, kunjungan
ke kuburan orang tua kemudian membacakan Surat Yasin adalah hal yang
jamak dilakukan di hari lebaran, kemudian dilanjutkan dengan silaturahmi
ke kerabat.
|
Spoiler for India, Pakistan dan Bangladesh:
Quote:
Di India, Pakistan, dan Bangladesh, malam
terakhir bulan puasa kerap disebut Chand Raat (malam bulan). Penduduk
akan memenuhi mal atau pusat-pusat pembelanjaan untuk membeli baju baru,
guna dikenakan pada hari Chand Raat atau Idul Fitri itu.
Pada hari lebaran, para wanita ketiga negara di kawasan Asia Selatan itu akan mengecat tangan mereka dengan henna (inai) dan mengenakan pakaian yang warna-warni. Ucapan yang paling populer pada saat lebaran adalah “Eid Mubarak”, di mana para orang tua biasanya memberikan eidi (uang atau angpao) kepada anak-anak kerabat atau cucunya. Usai Shalat Id yang disebut Eidgah, mereka biasanya melaksanakan acara kumpul-kumpul dengan sesama anggota keluarga dan kaum kerabat sambil makan-makan. Makanan yang paling banyak tersedia bernama sivayyan, berupa mie vermicelli. Setelah berkumpul dan nyekar, perayaan dilanjutkan dengan festival khusus, berupa karnaval dan kembang api. |
Spoiler for MESIR:
Quote:
Ketika hari Lebaran tiba, anak-anak Mesir
menyanyi lagu Ahlan wa sahlan bi al-‘id. Farhan, farhan bi al-id
(Selamat datang, selamat datang Hari Raya. Bergembiralah, bergembiralah
pada hari raya).
Di Mesir, Idul Fitri tidak disambut semeriah di Indonesia. Karena itu, Idul Fitri sering disebut Id el-Shogayar atau Hari Raya Kecil, sedangkan Idul Adha disebut Idul Kabir (Hari Raya Besar), karena dirayakan jauh lebih meriah. [IMG]Meskipun demikian Idul Fitri di Mesir tetap menjadi perayaan kegembiraan yang cukup menarik disimak. Anak-anak kecil bermain-main dan meluapkan kegembiraan dengan baju-baju baru mereka. Makanan khas pada hari lebaran ini berupa biskuit manis yang disebut kahk.[/IMG] |
Spoiler for TURKI:
Quote:
Lebaran di Turki dikenal dengan istilah
Bayram, dan ucapan khas lebaran adalah Bayraminiz Kutlu Olsun atau
Bayraminiz Mübarek Olsun (Semoga bayram-mu menjadi berkah). Perayaan
besar ditandai dengan silaturahmi, mengenakan baju baru dan saling
mengunjungi. Bahkan, acara nyekar lebih semarak di sini, ditandai dengan
pasar bunga untuk nyekar selama tiga hari berturut-turut.
Jika di Indonesia dikenal sungkem, di Turki hal ini dilakukan dengan orang tua mencium tangan kanannya lalu kemudian dipegangkan di dahi anaknya sambil mengucap doa lebaran. Selain zakat fitrah, penggalangan dana bagi kaum miskin dilakukan lewat acara sosial dan pertunjukan hiburan. |
Spoiler for IRAN:
Quote:
Meski Iran termasuk negara Islam, namun
perayaan Idul Fitri tampak biasa-biasa saja dan tidak semeriah seperti
Indonesia atau negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya. Karena
muslim Iran adalah pengikut ajaran Syiah, Idul Fitri di Iran adalah
perayaan personal dan kurang semarak.
Dihiasi dengan Shalat Id berjamaah di masjid dan lapangan kemudian dilanjutkan dengan acara silaturahmi keluarga. Acara ditutup dengan pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang papa. |
Spoiler for CINA:
Quote:
Di Cina yang menganut sistem politik komunis,
perayaan Idul Fitri bagi para umat muslim setempat, tampak tetap
meriah. Di Xinjiang, misalnya, pada pagi hari Idul Fitri sekitar 1.000
muslim setempat melakukan Shalat Id. Para pria mengenakan jas khas dan
kopiah putih, dan para wanita mengenakan baju hangat dan kerudung
setengah tutup.
Pesta makan diisi dengan masak besar untuk seluruh jamaah yang hadir diikuti dengan makan bersama. Acara kemudian dilanjutkan dengan saling mengunjungi kerabat dan silaturahmi. Acara juga diisi dengan bersih-bersih makam dan pembacaan doa di makam kerabat. |
Spoiler for AMERIKA:
Quote:
Di Amerika Serikat, perayaan lebaran tampak
tidak semeriah di negara-negara lain di dunia. Bahkan, karena Idul Fitri
bukan hari libur nasional, terkadang umat muslim di negara Paman Sam
ini, tidak tahu kapan masuknya hari Idul Fitri.
Biasanya, hari lebaran diberitahukan oleh komunitas muslim setempat melalui sarana telekomunikasi, seperti telepon maupun internet berupa email atau website. Mereka yang sudah mendapat kabar masuknya tanggal 1 Syawal, biasanya akan bangun pagi-pagi, sarapan kemudian berangkat ke masjid, ballroom hotel atau lapangan untuk Shalat Id. Pakaian yang dikenakan terkadang beragam sesuai asal pemakainya (mayoritas muslim di sana adalah imigran). Selesai shalat, dilanjutkan dengan saling mengucapkan Happy Eid atau Eid Mubarak antarsesama jemaah Shalat Id, para kenalan dekat dan kaum kerabat |
Spoiler for EROPA:
Quote:
Rata-rata perayaan lebaran di negara-negara
Eropa yang memiliki komunitas muslim sedikit sangat jauh dari
kemeriahan. Karena Idul Fitri bukanlah hari libur resmi, maka muslim di
negara ini harus tetap bekerja atau sekolah sebagaimana hari biasanya.
Muslim akan berusaha mengambil cuti di hari ini supaya tetap bisa
mengikuti Shalat Id dan berkumpul dengan sesama muslim di masjid,
kemudian berkumpul bersama keluarga di rumah.
Meskipun tradisi dan kemeriahan menyambut lebaran atau hari raya Idul Fitri, berbeda antara satu negara dengan negara lainnya atau satu tempat dengan tempat lainnya, namun yang pasti esensi memperingati atau merayakan Idul Fitri adalah sama. Yakni, membuka kesucian diri dan merayakan kemenangan melawan nafsu.
SUMBERhttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=5217264
Meskipun tradisi dan kemeriahan menyambut lebaran atau hari raya Idul Fitri, berbeda antara satu negara dengan negara lainnya atau satu tempat dengan tempat lainnya, namun yang pasti esensi memperingati atau merayakan Idul Fitri adalah sama. Yakni, membuka kesucian diri dan merayakan kemenangan melawan nafsu.
0 comments:
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar kawan,,, karena komentar anda sangat berarti pada blog ini, semoga bermanfaat, terima kasih ~,~"