Suka atau tidak, sepak bola kerap melahirkan berbagai definisi.
Filosofi tentang sepakbola pun terkadang jauh melewati hanya sebatas
olahraga. Sepakbola bukanlah ruang kosong tanpa sekat yang hanya berisi
sportivitas. Namun lebih dari itu, berbagai definisi bisa ditafsirkan
sesuai selera masing-masing. Sepakbola adalah ideologi, sepakbola adalah
seni seperti yang dianut para pemain Brasil. Sepakbola bisa jadi juga
soal martabat bangsa seperti ketika Argentina harus berhadapan dengan
Inggris. Namun bagi dua negeri bertetangga, jerman dan Belanda,
sepakbola berarti perang.
Piala Dunia, Ya.. kejuaraan 4 tahunan
untuk negara-negara pecinta sepakbola. Momen-momen dari Kejuaraan ini
tidak bisa lepas dari Brasil juara 5 kali dan satu satunya tim yang
dengan 18 kali beruntun tampil di putaran final. Dari Uruguay 1930,
hingga Jerman 2006. Hanya Italia dan Jerman yg mendekati; 15 kali. Dan
musuh bebuyutan dua negara di setiap putaran yaitu Inggris vs Argentina,
Anda mungkin masih ingat David Beckham diusir wasit setelah menendang
Diego Simeone, itu adalah buntut dari gol tangan tuhan Maradona. Dan
juga yang sampai saat ini masih menjadi misteri, yaitu di final Piala
Dunia Perancis 1998. Aktor utama: Ronaldo, yang sempat membuat
pertandingan ngaret 30 menit sebelum kick off
Itu merupakan
segelintir yang memicu kegemerlapan Piala Dunia, bahkan persaingan di
Piala Dunia tidak saja berimbas dari Ras tapi juga politik, dibawah ini
adalah momen-momen yang selalu di abadikan dan selalu di ingat hingga
saat ini.
10. Brasil vs Polandia, France 1938
Orang Brasil yang mencetak gol tanpa memakai sepatu.
Setelah
sempat keluar lapangan karena cedera, Sang ‘Permata Hitam’, Leonidas
masuk kembali ke lapangan tanpa menggunakan sepatu. Pada saat wasit
menyadari & menyuruhnya untuk mengenakan kembali sepatunya, dia
sudah terlanjur menjaringkan gol. Brasil kemudian menang 6-5. Ini
membuat namanya dikenang secara unik dalam sejarah Piala Dunia.
9. Italia vs Amerika Serikat, Italia 1934
Wasit memberikan hormat ala Nazi.
Turnamen
di tahun ini dijadikan alat untuk mempromosikan fasisme ke seluruh
dunia. Beberapa cerita mengenai keberpihakan wasit terhadap Italia masih
melegenda hingga sekarang. Ketika itu wasit sangat membantu tim tuan
rumah, bahkan dalam pertandingan semifinal melawan Austria, wasit
dikatakan sengaja menyundul bola kearah pemain Italia. Tapi itu semua
tidak terbukti, mengingat di tahun itu kamera yang digunakan belum
canggih dan terbatas. Yang jelas tim Italia saat itu terdiri dari satu
orang Brasil, satu orang Uruguay, dan empat orang Argentina. Hal
tersebut adalah atas perintah dari Musolini yang meyuruh mereka untuk
melakukan “tugas Negara.” Dan lebih arogannya lagi Musolini mengancam
akan membunuh semua pemain Italia jika negaranya tidak menjuarai Piala
Dunia, tapi akhirnya Italia pun menjuarainya.
Lupakan segala yang
baik dari Piala Dunia 1934. Satu hal yg paling menarik adalah ketika
persiapan pertandingan pembukaan antara Italia vs Amerika Serikat. Wasit
dan para asistennya memberikan penghormatan ala Nazi kepada Musolini
yang ada di yacht-nya.
8. Brasil vs Swedia, Swedia 1958
Pele menandakan kehadirannya.
Pele
masuk kedalam tim Brasil ketika usianya 17 tahun. Setelah menjadi
pemain pengganti untuk dua pertandingan awal di grup. Melihat
permainannya yang bagus, rekan-rekannya meminta kepada pelatih untuk
menurunkannya dari awal ketika melawan USSR, dan dia pun membayar
kepercayaan itu dengan tuntas. Sebuah gol di perempat final atas Wales,
diikuti dengan hattrick di semifinal atas Prancis (5-2). Satu gol
dibuatnya pada pertandingan final ketika menang 2-1 atas tuan rumah,
melalui solo run yang indah. Ketika peluit akhir dibunyikan rekan2nya
langsung mengangkatnya, dan Pele pun menangis, karena dia mengingat
reaksi dari ayahnya ketika Brasil gagal menjadi juara pada tahun 1950.
Kini dia membawa Brasil juara untuk pertama kalinya.
7. Korea Selatan vs Italia, Korea & Jepang 2002
Korea mengejutkan Italia…lagi.
Sebelumnya
Korea Utara mengejutkan Italia dan dunia di Piala Dunia 1966. Dan kali
ini adalah Korea Selatan, biang keladi dari kekalahan Italia kali ini
adalah pemain Korea yang bermain untuk klub seri A, Perugia, Ahn
Jung-Hwan. Setelah sempat tertinggal dari gol Christian Vieri, pemain
Korea mampu berjuang untuk menyamakan kedudukan, dan memaksa
pertandingan dilanjutkan melalui perpanjangan waktu.
Ahn, yang
sebelumnya gagal mengeksekusi penalty, membayar hutangnya menjebol
gawang Italia dengan satu sundulan. Sebuah kemenangan besar bagi Korea,
namun sebuah kekalahan terburuk di Piala Dunia yang pernah di derita
Italia. Wasit Byron Moreno dari Ekuador kemudian menjadi incaran dan
tersangka utama bagi kekalahan Italia. Begitu juga dengan nasib Ahn di
Italia. Pelatih Perugia, Serse Cosmi tidak ingin Ahn ada lagi di timnya.
6. Kolombia vs Amerika Serikat, USA 1994
Gol bunuh diri Escobar.
Berhati-hatilah
membuat kesalahan di Piala Dunia, mungkin saja nyawa menjadi
taruhannya. Tim yg dipimpin oleh Carlos Valderrama ini merupakan salah
satu tim favorit juara. Mereka datang dengan membawa CV kemenangan 5-0
atas Argentina, tapi yg terjadi mereka kalah 1-2 dari tuan rumah.
Gol
kekalahan mereka dicetak pemain belakang mereka sendiri, Andreas
Escobar. Sepuluh hari kemudian, Escobar tewas ditembak seorang tak
dikenal disebuah bar dikawasan obat bius, Medelline. Pelakunya ternyata
setelah ditangkap adalah seorang pembunuh bayaran yang disewa bandar
judi, karena Escobar menyebabkan mereka kalah besar. Dua belas peluru
menembus tubuhnya, dan sang pembunuh melakukan itu sambil berteriak,
Gooooooooool !”
sumber:http://www.beritaunik.net/olahraga/10-momen-tak-terlupakan-dalam-sejarah-piala-dunia.html
0 comments:
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar kawan,,, karena komentar anda sangat berarti pada blog ini, semoga bermanfaat, terima kasih ~,~"