Tiga minggu setelah ditunjuk oleh Presiden Obama pada Januari 2009 sebagai Direktur Central Intelligence Agency (CIA) yang ke 19, dan hari pertamanya sebagai Direktur CIA, Leon Panetta, menyusun laporan yang tidak disukai oleh rezim Zionins-Israel, dan lobbi Yahudi di Amerika Serikat, AIPAC.
Laporan CIA meramalkan kehancuran Israel dalam 20 tahun mendatang, jika kecenderungan politik sekarang di wilayah itu terus berlanjut. Para analis intelijen CIA menyimpulkan bahwa tidak mungkin para pemimpin Israel memberikan konsesi minimal dalam rangka mencapai penyelesaian dengan tetangga mereka, yang semakin kecewa melihat kondisi mereka. Rakyat Arab dan Palestina sudah tidak lagi sabar. Mereka ingin segera mendapatkan keadilan. Mereka ingin mendapatkan negara yang berdaulat, dan menjadikan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Menurut laporan CIA yang mencatat bahwa para pejabat Israel merasa berani merampas (menganeksasi) tanah Palestina, karena adanya dukungan terhadap Israel oleh pemimpin Mesir, Tunisia, Arab Saudi, Bahrain, Yordania dan tiga pemimpin Arab lainnya.
Israel juga mendapatkan dukungan dua kekuatan di Amerika Serikat yaitu Kongres dan AIPAC. Dua kekuatan ini yang selalu merahasiakan laporan CIA tahun 2009, dan laporan yang sangat rahasia dan terbatass itu, hanya dibuat tujuh eksemplar, yang akhirnya diakui, di mana satu "copy" diberikan kepada AIPAC dan yang lainnya kepada staf pendukung Israel di Komite Kongres.
Selama pertemuan pekan lalu dengan para pejabat Israel, kedua belah pihak tahu bahwa hasil studi CIA di tahun 2009, dan bahkan hasil penelitian CIA akan tetap menjadi pegangan dan rujukan Panetta, yang sekarang menjadi menteri pertahanan Amerika Serikat.
Presiden Obama mengirim Leon Panetta melaukan diskusi dengan Benyamin Netanyahu, dan menyampaikan kekecewaan Gedung Putih terhadap penghinaan Netanyahu yang berulang-ulang terhadap Presiden Obama, selama 18 bulan terakhir.
Bahkan kalangan Yahudi dan Lobbi Yahudi di Amerika mengancam menghentikan bantuan kampanyenya bagi Presiden Obama yang akan mengikuti pemelihihan tahunuk 2012. Kaum pendukung Lobbi Yahudi di Amerika telah mengancam Obama, agar tidak dipilh kembali.
Saat berlangsung konferensi pers, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta dengan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, beberapa pandangannya secara umum, bahwa "Saat ini telah berlangsung perubahan yang dramatis di Timur Tengah, dan begitu banyak perubahan, dan tu bukan situasi yang baik bagi Israel untuk menjadi semakin terisolasi. Dan kondisi seperti itu sekarang ini terjadi," tata Panetta.
"Ada banyak pertanyaan dalam pikiran saya bahwa mereka (Israel) berusaha mempertahankan keunggulan militer. Tetapi anda harus bertanya, apakah itu cukup dengan mempertahankan keunggulan militer semata. Jika ada mengisolasi diri dalam arena diplomatik? Pada waktu yang dramatis di Timur Tengah, seperti sekarang ini, dan ketika begitu banyak perubahan, itu bukan situasi yang baik bagi Israel untuk menjadi semakin terisolasi, "katanya.
Leon Panetta dilaporkan memberikan gambaran yang sangat jelas kepada para pemimpin Israel, di mana negara-negara Timur Tengah, yang mengalami revolusi i Arab dan Kebangkitan Islam, memastikan Israel dengan cepat kehabisan peluang menciptakan kondisi yang kondusif bagi masa depannya. Satunya pilihan adalah membuat perdamaian dengan Palestina dan tetangganya atau Israel menjadi binasa", tegas Panetta.
Panetta mengatakan kepada Israel bahwa waktu hampir habis bagi solusi dua negara, yang berarti negara Zionis Israel akan mirip dengan rezim apartheid di Afrika Selatan, setelah Presiden Ronald Reagan, dan di masa depan Amerika akan mengakhairi dukungan terhadap Israel. Tidak mungkin selama-lamanya Amerika Serikat mendukung rezim Zionis-Israel, yang mirip seperti rezim Apartheid di Afrika Selatan, dan akan menghadapi tantangan masyarakat internsional.
Ameika Serikat tidak mungkin melanjutkan bantaunnya kepada Israel yang setiap tahunnya mencapai i $ 6 miliar dollar. Dukunga finansiil Amerika Serikat itu, yang jumlahnya $ 6 miliar dollar, setiap tahunnya, pasti akan dipertanyakan oleh publik Amerika, ujar Panetta.
Diskusi antara Leon Panetta dengan Ehud Barak, mengingatkan selama diskusi panas antara dua menteri pertahanan, dan pernyataan seorang jenderal Mesir di 1973, seperti yang dilaporkan oleh Presiden Nixon.
Nixon, mengatakan bahwa seorang pejabat Israel meminta seorang jenderal Mesir, yang masih berada di rumah sakit, "Kami telah mengalahkan bangsaArab tiga kali dalam perang (1948, 1967 & 1973). Mengapa anda terus menolak kita? Jenderal Mesir itu menjawab, " Anda mungkin telah mengalahkan kami tiga kali?, dan Anda mungkin mengalahkan kita 11 kali. Tapi, perang yang ke 12 kali, kita akan menang dan Palestina akan dibebaskan. "
Tanda-tanda semakin nampak. Kelompok Hamas yang dinajiskan oleh pemerintahan Netanyahu, terpaksa sekarang harus berunding, dan Israel bersedia membebaskan 1027 tahanan Palestina, dan ini merupakan awal kemenangan. Israel tidak banyak lagi pilihan yang dimilikinya. (mash)
Sumber: http://www.eramuslim.com
0 comments:
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar kawan,,, karena komentar anda sangat berarti pada blog ini, semoga bermanfaat, terima kasih ~,~"