Selasa, 16 Agustus 2011

Menumbuhkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme Di Kalangan Anak


Dirgahayu Republik Indonesia Ke 66
17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2011
Sekali Merdeka Tetap Merdeka!!

Berhubung bulan ini adalah bulan Agustus, yang merupakan bulan dimana negara kita sedang merayakan HUT Republik Indonesia. Ane berinisiatif menulis dan mencari beberapa artikel mengenai hal Patriotisme pada anak.
Kenapa harus anak?

Soalnya saya berpikiran skrg ini rasa patriotisme maupun nasionalisme pada anak2 indonesia skrg ini sdh memudar dan tentunya orang tua selaku ujung tombak utk membimbing anak2nya skrg sdh kurang peduli lg.
Dalam menumbuhkan patriotisme pada anak2, intinya kita harus selalu menginformasikan hal2 mengenai nasionalisme kpd mrka, serta menjelaskan arti pentingnya hari2 bsr nasional serta event2 nasional lainnya. Bisa dgn hal2 simpel sprt menonton berita bersama, bantulah mereka utk mengerti tidak hanya tentang fakta mengenai pemerintahan kita, namun ttg arti demokrasi sebenarnya. dan Anda sebaiknya memberikan pandangan Anda sendiri mengenai event2 atau hari kebesaran nasional yang terjadi, diskusikan kepadanya bhw org lain pun dapat memiliki pandangan2 yang berbeda.

Berikut ini Beberapa Penyebab Memudarnya Nasionalisme dan Patriotisme dikalangan Anak
" Faktor Internal "

❶. Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para anak, sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus2 korupsi, penggelapan uang Negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat Negara membuat para pemuda enggan utk memerhatikan lagi pemerintahan.

❷. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme dan patriotisme, sehingga para anak meniru sikap tersebut. Para anak merupakan peniru yang baik terhadap lingkungan sekitarnya.

❸. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi di kalangan anak dan hilangnya optimisme, sehingga yang ada hanya sifat malas, egois dan emosional.

❹. Tertinggalnya Indonesia dgn Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.

❺. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat anak lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.


" Faktor Eksternal "


❶. Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. mereka lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dgn kebudayaanya sendiri, sbg contohnya para pemuda lbh memilih memakai pakaian minim yang mencerminkan budaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan minum2 keras, sehingga sgt merusak martabat bangsa Indonesia

❷. Paham liberalisme yang dianut oleh Negara2 barat yang memberikan dampak pada kehidupan bangsa. Anak cenderung meniru paham libelarisme, seperti sikap individualisme yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan sikap acuh tak acuh pada pemerintahan.

Upaya Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air di Sekolah
1. Melaksanakan Upacara Bendera
Rasa Cinta Tanah Air dapat ditanamkan kpdanak sejak usia dini agar rasa terhadap cinta tanah air tertananam d hatinya dan dapat mnjd manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dgn upacara sederhana setiap hari Senin yang di lakukuan di sekolah dgn menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dgn penuh bangga, dan mengucapkan Pancasila dgn semangat.

Kegiatan seperi ini bisa diarahkan pada 5 aspek perkembangan sikap perilaku maupun kemampuan dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bs menghargai dan mencintai Bendera Merah Putih, mengenal cara mencintai Bendera Merah Putih dgn merawat dan menyimpan dgn baik, menghormati bendera ketika dikibarkan
2. Melatih Siswa Utk Aktif Dalam Berorganisasi

Kegiatan anak di luar belajar formal jg melatih inisiatif. Anak yang melibatkan dirinya dlm organisasi, akan berusaha menjadi pribadi yang berguna. Inilah sebabnya, anak menjadi pribadi yang berinisiatif tinggi krn ia merasa diperlukan oleh organisasinya.

Anak yang berorganisasi juga cenderung lebih obyektif dalam menilai sesuatu. Ia terbiasa dgn perbedaan dan lebih mudah menerimanya. Anak juga lebih mudah menerima konflik yang biasa terjadi dalam organisasi.


3. Melalui Acara Memperingati Hari Besar Nasional

Kegiatan lain adalah memperingati hari besar nasional dgn kegiatan lomba atau pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa secara sederhana dgn menunjukkan miniatur candi dan menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat, mengenakan pakaian adat pada hari Kartini, serta mengunjungi museum terdekat, mengenal para pahlawan melalui bercerita atau bermain peran.
Bisa jg diintegrasikan dlm tema lain melalui pembiasaan sikap dan perilaku, misalnya mnjga kebersihan dan kelestarian lingkungan, menyayangi sesama penganut agama, menyanyangi sesama dan makhluk Tuhan yang lain, tenggang rasa dan menghormati orang lain. Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga perwujudan rasa cinta tanah air.
4. Melalui Lagu-Lagu Nasional

Yg tidak kalah menariknya adalah menanamkan rasa cinta tanah air melalui lagu. Dgn menyanyi apalagi jika diiringi dgn musik, anak akn merasa senang, gembira, serta lebih mdh hafal dan memahami pesan yang akn disampaikan guru. Jika lagu wajib nasional dianggap msh terlalu sulit utk anak, maka guru bisa menciptakan lagu sendiri yang sesuai utk anak usia dini.
Guru diberikan kebebasan utk mengembangkan kreativitasnya di sekolah termasuk dlm menciptakan lagu. Lagu utk anak usia dini biasanya dgn kalimat yang sederhana, mdh diucapkan, mdh dipahami dan dihafalkan. Lagu sebaiknya yang bernada riang gembira, krn hal ini akn merangsang perkembangan otak anak, anak terbiasa utk selalu riang dlm bekerja, cepat dlm menghadapi dan memutuskan masalah, tidak cepat putus asa.
5. Memberikan Pendidikan Moral

Membentuk moral anak bisa dilakukan lewat story telling (dongeng). Kegiatan membaca dongeng dan berdiskusi antara guru dan anak, ini dapat dilakukan di sekolah maupun di rumah.
Anak tentu saja mnjdi anugerah terindah bagi setiap orangtua. Namun, ketika sang buah hati beranjak remaja atau dewasa, bs jadi anak yang telah dibesarkan dan dididik sebaik mungkin, mnjadi ank yang tidak mengerti nilai2 moral dlm kehidupan.
6. Memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan

pancasila adalah jati diri bangsa indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu bangsa indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh pancasila terhadap bangsa dan negara indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa indonesia.
Beberapa Hal yang Dapat Dilakukan Untuk Menumbuhkan Patriotisme dan Nasionalisme Pada Anak di Keluarga :

❶.
 Mendidik anak untuk mencintai budaya, dan alam indonesia dengan mengajarkan dan mengenalkan permainan tradisional

Sebenarnya permainan tradisional sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung anak2 akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional.

Berbeda dengan permainan berteknologi tinggi, permainan tradisional memberikan banyak pembelajaran bagi anak-anak yang pada akhirnya mampu membentuk pribadi yang tidak egois. Pasalnya, permainan tradisional mengajarkan anak-anak untuk selalu patuh pada aturan (hukum), tidak egois, dan mengajarkan anak untuk selalu menjalin hubungan baik dengan sesama teman. Tak ada satupun permainan tradisional yang bisa dilakukan sendirian di rumah. Karena untuk bermain, anak2 butuh seorang atau beberapa orang yang bisa dijadikan partner maupun lawannya.

. Memberikan arahan pada anak bahwa indonesia adalah negara yang kuat, besar dan kaya

Sejak dini perlu di tanamkan pada anak bahwa setiap warga negara dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga dan membangun negara Indonesia tercinta yang penuh akan kekayaan tanpa melihat status, golongan ataupun jabatan.
Hal tersebut seharusnya tidak hanya diucapkan melalui kata-kata atau sebuah wacana tanpa mempraktekannya dalam kehidupan sehar-hari. Siapapun dapat melakukan tanggung jawabnya sesuai peran apapun yang diambilnya.
❸. Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan dan menjaga lingkungan

Mengajarkan anak bagaimana menjaga lingkungan akan sangat baik sebagai bekal dan wawasan kedinian bagi anak-anak, mereka akan menyadari peran mereka dalam menjaga lingkungan merupakan fondasi yang kuat untuk memberikan pemahaman yang ideal. Karena kesadaran yang terbangun sejak dini akan sangat membekas bagi mereka.
❹. Mengajarkan dan mencontohkan pada anak untuk mandiri dan bangga dengan produk dalam negeri

Di era globalisasi ini banyak anak yang sudah mulai lupa dengan identitas bangsanya sendiri. Anak-anak cenderung lebih suka hal-hal yang kebarat-baratan, orang tuapun lebih suka mengajak anakya makan di restoran fast food daripada makan di restoran Indonesia. Hal ini juga membuat anak cenderung terbiasa dengan makanan barat daripada makanan Indonsia.
Sebagai orang tua harus mendidik dan memperkenalkan identitas bangsa indonesia pada anak sehingga anak akan lebih mencintai dan mengenal bangsanya sendiri.

❺. Mengajarkan anak untuk mencintai sesama dan memiliki rasa empati terhadap sesamanya

Cinta sesama ditanamkan pada anak haruslah dengan mengajarkan perilaku-perilaku menolong. Namun untuk mengajarkannya, tak perlu kita sampai menyediakan waktu khusus tapi cukup dari keseharian. Misal, ibu tengah sibuk menenangkan adik bayi yang rewel sementara si kakak minta dibacakan cerita. Nah, si ayah yang menyaksikan hal itu harusnya tanggap, "Ayah saja, ya, yang bacain. Kan, Ibu lagi repot ngurus adik."
❻. Mengenalkan semangat kepahlawanan pada anak

Banyak cara untuk mengenalkan semangat kepahlawanan pada anak, diantaranya adalah dengan berdongeng, mendongeng dapat membangun emosi, imaginasi, mengembangankan logika dan adaya khayal, dan juga pengembangan tata bahasa. Orang tua dapat menceritakan bagaimana sulitnya para pejuang untuk memperjuangkan bangsa ini. Penyampaian pesan-pesan melalui berdongeng akan lebih cepat ditangkap oleh anak

Menumbukan rasa patriotisme pada anak memang sangat diperlukan, Kenapa ?
Karena merekalah bibit-bibit baru penerus bangsa Indonesia yang kian lama mengalami krisis patriotisme.

Mengajarkan anak-anak tentang patriotisme sangatlah baik, karena hal ini dapat mengajarkannya untuk menjadi warga negara yang baik dan tentunya bertanggung jawab. Hal ini sangatlah simpel dan sederhana daripada mengajarkannya cara mendeklamasikan proklamasi atau mengajarkan cara untuk memilih wakil negara. Yang terpenting adalah mengajarkannya untuk berpikir, berani untuk bertanya, berdiskusi, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukannya.

Marilah kita tingkatkan patriotisme pada anak sehingga lebih mencintai negara ini dalam setiap hal dan tindakan yang kita kerjakan.

Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI
Mari kita saling berbagi pengalaman dan tips tentang bagaimana mendidik anak supaya selalu mencintai negaranya.
Sumber

0 comments:

Posting Komentar

"Silahkan berkomentar kawan,,, karena komentar anda sangat berarti pada blog ini, semoga bermanfaat, terima kasih ~,~"

  • Template
  • By
  • My FacebookHerytab
  • xxx