Iran: Kami Mampu Bikin RQ-170 Secara massal dan lebih Superior. Anggota parlemen Iran dari komisi kebijakan luar negeri, Parviz Sorouri, menyatakan Iran dalam tahap akhir mengungkap data yang tersimpan dalam pesawat tanpa awak (drone) jenis pengintai yang ditangkap di wilayah Iran pekan lalu.
Tehran memang sengaja mengumbar berita kehilangan drone AS yang ditujukan sebagai pukulan bagi negara seterunya. Iran juga mengklaim berencana mereproduksi teknologi tersebut. Sebelumnya dilaporkan pasukan keamanan Iran telah menembak jatuh drown menggunakan sistem pertahanan udara yang dulu dirahasiakan.
Drone, yang dibuat dari teknologi 'siluman' terbaru telah dipresentasikan sebagai kejatuhan berkah berharga bagi ilmuwan teknologi pertahanan Iran.
"Langkah kami berikut adalah membalik rekayasa teknologi pesawat tersebut," ujar Sorouri. "Di masa depan yang tak lama, kami akan mampu memproduksinya secara massal. Pakar teknologi Iran akan segera membangun pesawat drone yang lebih superior ketimbang milik AS." imbuhnya optimis.
Sementara pejabat Iran lain juga menggarisbawahi bahwa mereka mungkin membolehkan pesaing AS, seperti Cina mendapat teknologi tersebut. Pejabat AS sejauh ini telah menggunakan tekanan diplomatik untuk memulihkan teknologi serupa pada helikopter yang jatuh di Pakistan dalam serangan yang membunuh Osama bin Ladin.
Washington memang mengakui kehilangan drone, namun bersikeras menyatakan pesawat itu jatuh ketika kehilangan kontak dari pengendalinya ketika beroperasi di atas Afghanistan.
RQ-170 Sentinel, nama pesawat itu adalah yang paling canggih yang digunakan militer AS dan diperalati teknologi serupa pada jet tempur angkatan udara AS, F22 dan F35.
Hingga kini beberapa pakar AS meragukan otentifikasi model drone yang ditunjukkan televisi AS. Sementar yang lain menyatakan sistem elektroniknya cukup menjadi hadiah bernilai bagi negara seteru.
Tokoh dari lembaga think-thank Brooking Institution, Peter Singer, kepada surat kabar AS menyatakan bahwa drone itu bisa membuat satu lompatan teknologi lebih mudah. "Secara mendasar tidak pernah mudah untuk membalik rekayasa teknis dari apa pun, hanya dengan misal, menggunakan radar. Namun bekerja bahkan dengan sistem yang rusak di tangan untuk mempelajari dari dekat, jauh lebih mudah untuk meniru atau malah membuat sistem penangkal alat tersebut di masa depan."
Tehran memang sengaja mengumbar berita kehilangan drone AS yang ditujukan sebagai pukulan bagi negara seterunya. Iran juga mengklaim berencana mereproduksi teknologi tersebut. Sebelumnya dilaporkan pasukan keamanan Iran telah menembak jatuh drown menggunakan sistem pertahanan udara yang dulu dirahasiakan.
Drone, yang dibuat dari teknologi 'siluman' terbaru telah dipresentasikan sebagai kejatuhan berkah berharga bagi ilmuwan teknologi pertahanan Iran.
"Langkah kami berikut adalah membalik rekayasa teknologi pesawat tersebut," ujar Sorouri. "Di masa depan yang tak lama, kami akan mampu memproduksinya secara massal. Pakar teknologi Iran akan segera membangun pesawat drone yang lebih superior ketimbang milik AS." imbuhnya optimis.
Sementara pejabat Iran lain juga menggarisbawahi bahwa mereka mungkin membolehkan pesaing AS, seperti Cina mendapat teknologi tersebut. Pejabat AS sejauh ini telah menggunakan tekanan diplomatik untuk memulihkan teknologi serupa pada helikopter yang jatuh di Pakistan dalam serangan yang membunuh Osama bin Ladin.
Washington memang mengakui kehilangan drone, namun bersikeras menyatakan pesawat itu jatuh ketika kehilangan kontak dari pengendalinya ketika beroperasi di atas Afghanistan.
RQ-170 Sentinel, nama pesawat itu adalah yang paling canggih yang digunakan militer AS dan diperalati teknologi serupa pada jet tempur angkatan udara AS, F22 dan F35.
Hingga kini beberapa pakar AS meragukan otentifikasi model drone yang ditunjukkan televisi AS. Sementar yang lain menyatakan sistem elektroniknya cukup menjadi hadiah bernilai bagi negara seteru.
Tokoh dari lembaga think-thank Brooking Institution, Peter Singer, kepada surat kabar AS menyatakan bahwa drone itu bisa membuat satu lompatan teknologi lebih mudah. "Secara mendasar tidak pernah mudah untuk membalik rekayasa teknis dari apa pun, hanya dengan misal, menggunakan radar. Namun bekerja bahkan dengan sistem yang rusak di tangan untuk mempelajari dari dekat, jauh lebih mudah untuk meniru atau malah membuat sistem penangkal alat tersebut di masa depan."
sumber: http://www.konspirasi.com/2011/12/iran-kami-mampu-bikin-rq-170-secara.html
0 comments:
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar kawan,,, karena komentar anda sangat berarti pada blog ini, semoga bermanfaat, terima kasih ~,~"